Thursday, August 11, 2011

Backpacking to Bali 4


20 Juli 2011
   Hari pertama di Denpasar sekembali dari Karangasem aku Cuma mutar2 kota dan berbelanja untuk keperluan sehari-hari. Besok aku dan adikku berencana untuk pergi ke Kuta.
21 Juli 2011
  Rencana hari ini adalah pergi ke Pura Tanah Lot. Berbekal map kamipun berangkat, dengan mengikuti penunjuk jalan akhirnya kamipun sampai juga. Suasana di pantai agak rame.  Tanah Lot adalah sebuah pura yang terdapat di tengah laut. Keunikan Pura Tanah Lot ialah tempatnya yang terletak di tengah laut kira-kira 300 meter dari bibir pantai, terdapat juga batu karang yang di tengahnya terdapat gua besar, tetapi pada musim kemarau air surut sehingga kita dapat mencapainya dengan berjalan kaki.

 
    Di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan yang melengkung. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan dan merupakan pura laut tempat pemujaan dewa penjaga laut.
   Di bawah dan di sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu. Apabila turun ke pantai antara Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu akan menyaksikan matahari terbenam dimana bola matahari yang berwarna merah akan tepat berada di lobang tebing, seperti mata yang lelah memandang dunia. Sayangnya pemandangan ini hanya dapat disaksikan pada bulan-bulan tertentu yaitu saat matahari tenggelam condong ke utara.

24 Juli 2011
   Akhirnya tiba waktunya untuk pulang dan memulai backpacking lagi. Barang2 siap dipacking setelah sebelumnya belanja di supermarket untuk membeli makanan dan minuman untuk bekal di perjalanan. Aku berangkat menuju terminal Ubung diantar oleh adikku tapi sebelum sampai terminal aku putuskan untuk menunggu bus di pinggir jalan saja. Menurut informasi bus terakhir dari terminal menuju Pelabuhan Gilimanuk adalah jam 6 sore. Aku berusaha mencari bus agak sore agar sampai di Pelabuhan Gilimanuk tengah malam. Jarak tempuhnya sekitar 4-5 jam. Sampai di pelabuhan waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam kemudian aku langsung menyeberang dengan ferry ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
   Sesampainya Banyuwangi aku segera mencari warung untuk mengisi perut. Karena kereta api dari Banyuwangi menuju Jogjakarta adalah besok pagi jam 6 maka aku kemudian mencari tempat untuk istirahat. Sambil jalan kaki menuju stasiun kereta . Di jalan menuju stasiun aku menemukan sebuah bangku di depan kantor sebuah travel. Aku putuskan untuk istirahat di tempat tersebut. Ada beberapa orang juga istirahat disitu. Akhirnya aku merebahkan diri di bangku sambil tidur2 ayam. Rupanya ada beberapa orang juga yang bertujuan sama denganku. Beberapa orang dalam kelompok backpacker juga baru turun dari ferry dan mereka langsung menuju ke stasiun. Setelah cukup istirahat sambil tiduran aku putuskan untuk menuju stasiun. Jam menunjukkan pukul 4 pagi. Rupanya di sana sudah banyak orang berkumpul dalam kelompok2 kecil. Rata2 mereka juga baru pulang dari Bali dan kebanyakan adalah anak2 muda yang juga backpackeran seperti aku. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya ada pengumuman bahwa loket sudah dibuka. Akupun segera bergabung dengan para calon penumpang lain untuk mengantri tiket. Setelah mendapatkan tiket aku segera menuju ke salah satu gerbong untuk bersiap melanjutkan perkalanan panjang menuju Jogja.
   Tepat pukul 6 KA. SriTanjung berangkat menuju Stasiun Lempuyangan Jogjakarta. Suasana di gerbong masih sepi bahkan beberapa gerbong dalam keadaan kosong. Dalam perjalanan dan singgah di beberapa stasiun mulai banyak penumpang yang naik. Puncaknya ketika sampai di Stasiun Gubeng Surabaya penumpang sudah penuh. Seperti biasa kereta rehat sejenak untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan lagi.
 Kereta memasuki Jogjakarta ketika waktu menunjukkan jam 9 malam. Kereta berhenti di tujuan terakhir yaitu Stasiun Lempuyangan tepat pada jam 21.30 WIB. Turun dari kereta aku bergegas mencari ojek untuk pulang. Setelah tawar menawar (sebenarnya sekali tawar 10rb langsung OK)  kemudian ojek mengantar aku pulang. 

Perhitungan biaya pulang Denpasar-Jogjakarta
Perinciannya adalah sbb:
Bus Denpasar - Gilimanuk                                          Rp. 25.000,-
Tiket Ferry GilimanukKetapang                             Rp.  6.000,-
KA. Sri Tanjung Banyuwangi - Lempuyangan          Rp. 35.000,-
Ojek Lempuyangan – rumah                                       Rp. 10.000,-
Jadi total biaya perjalanan adalah  Rp. 76.000,- (di luar biaya konsumsi dll)

THE END

0 comments:

Post a Comment