20 Juli
2011
Hari pertama di Denpasar sekembali dari Karangasem aku Cuma mutar2 kota dan
berbelanja untuk keperluan sehari-hari. Besok aku dan adikku berencana untuk
pergi ke Kuta.
21 Juli
2011
Rencana
hari ini adalah pergi ke Pura Tanah Lot. Berbekal map kamipun berangkat, dengan
mengikuti penunjuk jalan akhirnya kamipun sampai juga. Suasana di pantai agak
rame. Tanah Lot adalah sebuah pura yang
terdapat di tengah laut. Keunikan Pura Tanah Lot ialah
tempatnya yang terletak di tengah laut kira-kira 300 meter dari bibir pantai,
terdapat juga batu karang yang di tengahnya terdapat gua besar, tetapi pada musim kemarau air surut sehingga
kita dapat mencapainya dengan berjalan kaki.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot
terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing
ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan yang
melengkung. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu
terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip
dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura
Dang Kahyangan dan merupakan pura laut tempat pemujaan dewa penjaga laut.
Di bawah dan di sebelah barat
terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu. Apabila
turun ke pantai antara Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu
akan menyaksikan matahari terbenam dimana bola matahari yang berwarna merah
akan tepat berada di lobang tebing, seperti mata yang lelah memandang dunia.
Sayangnya pemandangan ini hanya dapat disaksikan pada bulan-bulan tertentu
yaitu saat matahari tenggelam condong ke utara.
24 Juli
2011
Akhirnya
tiba waktunya untuk pulang dan memulai backpacking lagi. Barang2 siap dipacking
setelah sebelumnya belanja di supermarket untuk membeli makanan dan minuman
untuk bekal di perjalanan. Aku berangkat menuju terminal Ubung diantar oleh
adikku tapi sebelum sampai terminal aku putuskan untuk menunggu bus di pinggir
jalan saja. Menurut informasi bus terakhir dari terminal menuju Pelabuhan
Gilimanuk adalah jam 6 sore. Aku berusaha mencari bus agak sore agar sampai di
Pelabuhan Gilimanuk tengah malam. Jarak tempuhnya sekitar 4-5 jam. Sampai di
pelabuhan waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam kemudian aku langsung
menyeberang dengan ferry ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Sesampainya
Banyuwangi aku segera mencari warung untuk mengisi perut. Karena kereta api
dari Banyuwangi menuju Jogjakarta adalah besok pagi jam 6 maka aku kemudian
mencari tempat untuk istirahat. Sambil jalan kaki menuju stasiun kereta . Di
jalan menuju stasiun aku menemukan sebuah bangku di depan kantor sebuah travel.
Aku putuskan untuk istirahat di tempat tersebut. Ada beberapa orang juga istirahat
disitu. Akhirnya aku merebahkan diri di bangku sambil tidur2 ayam. Rupanya ada
beberapa orang juga yang bertujuan sama denganku. Beberapa orang dalam kelompok
backpacker juga baru turun dari ferry dan mereka langsung menuju ke stasiun.
Setelah cukup istirahat sambil tiduran aku putuskan untuk menuju stasiun. Jam
menunjukkan pukul 4 pagi. Rupanya di sana sudah banyak orang berkumpul dalam
kelompok2 kecil. Rata2 mereka juga baru pulang dari Bali dan kebanyakan adalah
anak2 muda yang juga backpackeran seperti aku. Setelah menunggu beberapa lama
akhirnya ada pengumuman bahwa loket sudah dibuka. Akupun segera bergabung
dengan para calon penumpang lain untuk mengantri tiket. Setelah mendapatkan
tiket aku segera menuju ke salah satu gerbong untuk bersiap melanjutkan
perkalanan panjang menuju Jogja.
Tepat pukul
6 KA. SriTanjung berangkat menuju Stasiun Lempuyangan Jogjakarta. Suasana di
gerbong masih sepi bahkan beberapa gerbong dalam keadaan kosong. Dalam
perjalanan dan singgah di beberapa stasiun mulai banyak penumpang yang naik.
Puncaknya ketika sampai di Stasiun Gubeng Surabaya penumpang sudah penuh.
Seperti biasa kereta rehat sejenak untuk mengisi bahan bakar sebelum
melanjutkan perjalanan lagi.
Kereta memasuki Jogjakarta ketika waktu
menunjukkan jam 9 malam. Kereta berhenti di tujuan terakhir yaitu Stasiun
Lempuyangan tepat pada jam 21.30 WIB. Turun dari kereta aku bergegas mencari
ojek untuk pulang. Setelah tawar menawar (sebenarnya sekali tawar 10rb langsung
OK) kemudian ojek mengantar aku pulang.
Perhitungan biaya pulang Denpasar-Jogjakarta
Perinciannya
adalah sbb:
Bus
Denpasar - Gilimanuk
Rp. 25.000,-
Tiket
Ferry Gilimanuk – Ketapang
Rp. 6.000,-
KA.
Sri Tanjung Banyuwangi - Lempuyangan Rp. 35.000,-
Ojek Lempuyangan – rumah Rp. 10.000,-
Jadi
total biaya perjalanan adalah Rp. 76.000,- (di luar biaya konsumsi dll)
THE END
0 comments:
Post a Comment