Kuching
adalah ibukota Negara bagian Sarawak, Malaysia. Sarawak berbatasan
langsung dengan Kalimantan Barat sehingga kita bisa mencapainya melalui
jalan darat. Selain menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil kita
juga bias menggunakan angkutan umum seperti bus antar Negara. Ada
beberapa bus dengan operator Indonesia seperti Damri, SJS, ATS ada juga
bus dengan operator Malaysia seperti EVA, Kirata Express, Tebakang, dll.
Saya sudah beberapa kali melakukan perjalanan ke Kuching dengan bus
yang berbeda-beda. Terakhir saya melakukan perjalanan ke sana pada bulan
Desember 2010 dengan harga tiket Pontianak-Kuching Rp. 165.000,- dan
untk Kuching-Pontianak RM55. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 12
jam. Berangkat dari Pontianak yaitu dari masing-masing pool bus ( di
Pontianak belum ada terminal bus antar Negara) pada pukul 21.00 WIB.
Selama perjalanan bus berhenti sekali untuk memberi kesempatan penumpang
makan dan buang atau air sebelum berhenti lagi di perbatasan atau pos
lintas batas Entikong-Tebedu pada pukul 05.00 WIB. Penumpang semua turun
untuk melakukan pengecapan paspor di pos imigrasi Entikong. Antrian
agak panjang karena menunggu pintu gerbang kantor imigrasi yang baru
akan dibuka pada pukul 06.00 WIB.
Setelah paspor diberi cap kita harus berjalan kaki sebentar menuju pos
imigrasi Tebedu Malaysia. Jika di pos imigrasi Entikong kita hanya akan
menemui 2 loket imigrasi maka di Entikong kita akan menemui sekitar 4
loket dan itu sangat berguna untuk mengurangi antrian panjang dan semua
loket sudah computerized. Sedangkan di Entikong belom lama ini baru
diberlakukan komputerisasi itupun belum berjalan lancar. Ijin kunjungan
biasanya berlaku untuk 30 hari. Setelah melakukan pengecapan paspor di
Tebedu kita akan naik bus lagi dan melanjutkan perjalanan.
Begitu memasuki wilayah Malaysia kita akan merasakan perbedaan yang
begitu mencolok terutama mengenai kualitas jalan rayanya. Jika dari
Pontianak-Entikong kita terbiasa dengan jalanan yang sempit dan banyak
lubang (dari sejak saya pertama kali melakukan perjalanan ke Kuching
pada tahun 2003 sampai terakhir tahun 2010 tidak mengalami perubahan
yang berarti) maka perjalanan antara Tebedu-Kuching sejauh ± 200km adalah melalui jalan yang mulus dan makin kearah kota makin lebar seperti jalan tol.
Bus memasuki terminal Kuching antara pukul 10.00-11.00 waktu Kuching (1
jam lebih cepat dari WIB). Untuk mencapai pusat kota Kuching dari
terminal kita bias naik taxi dengan ongkos sekitar RM20. Banyak pilihan
untuk menginap di Kuching dari hotel berbintang sampai hotel melati yang
tersebar di seluruh kota dengan tarif beragam.
Tempat
favorit di Kuching adalah water front yang terletak di tepi sungai
Sarawak yang membelah kota Kuching. Selain tempatnya yang teduh juga
nyaman karena kebersihan terjaga. Di sepanjang water front terdapat
beberapa kedai makanan dan minuman. Tampak sekali pemerintah setempat
memperhatikan fasilitas umum, selain menyediakan bangku-bangku untuk
istirahat atau sekedar bersantai juga taman-taman yang tertata rapi dan
terpelihara. Ada beberapa tempat wisata di Kuching namun yang sempat
saya kunjungi hanya beberapa museum yang ada di pusat kota. Sedangkan
tempat makan saya yang favorit kalau siang adalah di foodcourt Tun Jugah
dan kalau malam di Top Spot Taman Kereta. Harganyapun tidak terlalu
mahal dan sesuai selera.
Biasanya
orang-orang Pontianak melakukan kunjungan ke Kuching selama 2-3 hari di
akhir pekan dan akan lebih ramai kalau pas ada hari libur nasional pada
hari kamis/jumat sehingga weekend lebih panjang waktunya. Selain itu
Kuching juga menjadi tempat transit bagi yang akan melakukan perjalanan
ke tempat seperti Kuala Lumpur dan tempat lainnya.
O
ya bagi yang Cuma berkunjung selama 2-3 hari maka tiket pulang ke
Pontianak biasanya sudah dibeli pada waktu kita sampai di terminal
Kuching pada hari kita pergi agar tidak kehabisan tiket karena busnya
terbatas. Biasanya dari masing-masing PO hanya memberangkatkan 1-2 bus
setiap harinya. Bus dari Kuching-Pontianak berangkatnya bervariasi mulai
jam 07.00, 11.00 dan 13.00 waktu setempat. Bus terakhir masuk Tebedu
sekitar jam 15.00.
Ada
sedikit catatan ketika kita berjalan kaki dari pos imigrasi Tebedu
menuju pos Entikong yaitu banyaknya ‘money changer’ jalanan yang
menawarkan penukaran uang Ringgit-Rupiah. Pada mulanya kita akan merasa
risih atau terganggu tapi lambat laun akan terbiasa juga. Bus akan
sampai di Pontianak sekitar jam 21.00 WIB dan berhenti di pool
masing-masing.