Tuesday, April 3, 2012

Museum Kars Indonesia

   Pada mulanya setiap perjalananku dari Wonosari-Wonogiri pp ketika melewati Pracimantoro, di tepi jalan akan terlihat plang yang bertulisan Museum Kars Indonesia. Pada mulanya aku tidak terlalu perhatian tapi lama2 penasaran juga. Pada suatu kesempatan ketika aku mengunjungi sahabatku di Wonogiri aku mengajaknya mengunjungi museum tersebut untuk memenuhi rasa penasaranku. Berangkat dari rumah Van Toro di Wuryantoro kami ke timur melewati Eromoko setelah sampai di pertigaan Pracimantoro kami belok kanan kearah selatan. Beberapa saat kemudian terlihat penunjuk jalan menuju museum tersebut.

  
  Museum Kars Indonesia terletak di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri yaitu 45 km di selatan kota Wonogiri. Tak banyak orang tau bahwa sejak tahun 2007 wonogiri memiliki museum ini. 
   Dari arah pintu masuk sudah terlihat bentuk bangunan museum. Setelah membayar retribusi Rp. 3000/orang kamipun masuk menuju halaman museum. Menurut petunjuk beberapa orang yang kami temui di sekitar pegunungan ini banyak terdapat banyak gua yang unik dan menakjubkan. Kamipun penasaran untuk melihat gua-gua tersebut. Di antaranya. Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, Gua Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan geologi, kawasan gua-gua di Pracimantoro Wonogiri layak dijadikan sebagai situs Kawasan Karst yang unik di Indonesia.

   
  Kawasan karst di Pracimantoro dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Kawasan karst di wilayah ini dinilai lebih baik daripada kawasan karst yang ada di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Gunung Kidul.

  
  Keberadaan museum karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dinilai merupakan museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di Indonesia saat ini telah ada tiga museum karst, namun di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia.
   Selepas melihat gua-gua tersebut kami kembali menuju ke museum. Tapi sebelum masuk di sebelah timur museum kami melihat ada semacam candi yang ternyata adalah sebuha pura. Kamipun segera menuju kesana menapaki anak tangga menuju ke atas bukit. Sampai di atas kami temui beberapa bangunan pura kecil yang mirip sekali dengan pura-pura di Bali. Dan menurut tulisan yang tertera di pura tersebut memang berasal dari Bali jadi mungkin memang sumbangan dari masyarakat adat di Bali. 



   Setelah puas menikmati pemandangan di atas kami turun kembali dan menuju ke bangunan museum. Di dalam museum terdapat beberapa foto dan diorama yang menggambarkan geografi pegunungan karst di Indonesia. Juga terdapat catatan2 sejarah kars tersebut dari kehidupan jaman dulu sampai sekarang. Jadi ada juga beberapa patung yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Sayang kami hanya bisa menikmati museum di lantai bawah saja karena di lantai atas sedang ada renovasi. Puas berkeliling kami pun pulang. Dan tujuan berikutnya adalah ke Gua Pindul di desa Bejiharjo Gunung Kidul.

0 comments:

Post a Comment