Kalisuci merupakan tempat lain di Gunung Kidul selain Goa Pindul di desa Bejiharjo yang menyajikan wisata cave tubing. Letaknya di desa Pacarejo,
Semanu. Berbeda dengan Goa Pindul, cave tubing Kalisuci lebih terasa memacu
adrenalin karena sungainya yang lebih sempit dan berliku-liku dengan jeram yang
lumayan deras di beberapa tempat. Lokasi cave tubing Kalisuci dari arah Kota
Wonosari kita terus ke timur kea rah Semanu. Setelah melewati gardu listrik
kita akan melihat pertigaan kearah Pacarejo dan berbelok ke selatan terus
sampai ke perempatan dekat Telaga Jonge. Kemudian kita belok kearah timur
kira-kira 2 km samapi nanti ada plang yang menunjuukan arah Kalisuci. Dari plang
penunjuk jalan tsb kita sudah bisa melihat lokasi parkiran motor.
Setelah mendaftar di sekretariat dan mendapatkan urutan kita akan dipandu berjalan kaki sambil menenteng ban pelampung menuju lokasi pertama. Jalan menuju lokasi lumayan curam dengan turunan berupa anak tangga. Dari ketinggian tebing kita bisa melihat aliran sungai yang berkelok-kelok dengan air yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan harmoni lukisan alam yang mempesona.
Setelah mendaftar di sekretariat dan mendapatkan urutan kita akan dipandu berjalan kaki sambil menenteng ban pelampung menuju lokasi pertama. Jalan menuju lokasi lumayan curam dengan turunan berupa anak tangga. Dari ketinggian tebing kita bisa melihat aliran sungai yang berkelok-kelok dengan air yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan harmoni lukisan alam yang mempesona.
Setelah berjalan sekitar 10 mnt kita akan sampai di lokasi start. Sambil menunggu kita diarahkan pemandu untuk melakukan lompatan bebas dari tebing ke air. Hanya ada 2 orang dari rombongan kami yang melakukan lompatan bebas tsb. Yang lain cm menonton sambil mengabadikan lwt kamera HP maupun digicam.
Setelah puas main lompat2an kita langsung menuju lokasi start dan mulai menelusuri goa dengan menaiki ban pelampung. Setelah semua duduk di atas ban pelampung, pengarungan sungai pun dimulai. Ban mulai bergerak mengikuti irama aliran air. Ketika tiba di arus yang tenang maka tangan harus difungsikan sebagai kayuh supaya dapat terus melaju, sedangkan saat memasuki jeram ban akan melaju dengan cepat serta berputar-putar mengikuti arus. Di beberapa lokasi yang penuh dengan bebatuan maupun jeram yang ekstrim dan sulit dilewati, pemandu akan membantu kami menarik ataupun mengarahkan ban tsb.
Selama perjalanan pemandu memberikan keterangan atau gambaran tentang batu2an goa. Perjalanan melewati goa kemudian keluar untuk bebrapa saat melewati jeram2 kecil kemudian kembali memasuki goa berikutnya. Sinar matahari menghilang dan berganti dengan suasana remang2 bahkan gelap, satu-satunya pencahayaan hanya berasal dari headlamp pemandu dan dari salah satu anggota rombongan kami Stalaktit yang terlihat di atap gua terus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu kristal. Menurut sang pemandu stalaktit di Kalisuci ini semua masih hidup.
Selama perjalanan pemandu memberikan keterangan atau gambaran tentang batu2an goa. Perjalanan melewati goa kemudian keluar untuk bebrapa saat melewati jeram2 kecil kemudian kembali memasuki goa berikutnya. Sinar matahari menghilang dan berganti dengan suasana remang2 bahkan gelap, satu-satunya pencahayaan hanya berasal dari headlamp pemandu dan dari salah satu anggota rombongan kami Stalaktit yang terlihat di atap gua terus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu kristal. Menurut sang pemandu stalaktit di Kalisuci ini semua masih hidup.
Setelah melalui perjalanan kurang lebih 45-an menit akhirnya kami tiba di akhir penelusuran sungai. Setelah istirahat sejenak sambil mengabadikan beberapa momen kami lanjutkan untuk nmenaiki tebing melalui anak tangga darurat dengan dibantu seutas tali tambang. Jarak dari dasar sungai sampai ke atas tebing sekitar 60 m. sungguh benar2 perjalanan yang menguras tenaga sehingga beberapa kali terpaksa istirahat untuk ambil nafas. Sesampainya di atas kami lanjutkan istirahat sambil menunggu mobil jemputan untuk menuju sekretariat.
Sesampai di sekretariat setelah membereskan alat dan membersihkan badan kami disuguhi semangkok bakso dan segelas teh manis hangat. Sungguh nikmat setelah kurang lebih 1,5 jam bertualang di air dan mendaki tebing.
Tarif paket : 65.000,-/orang
Fasilitas: - perlengkapan cave tubing (jaket pelampung, ban pelampung,
safety helmet)
- jasa pemandu
- 1x makan/minum